Powered By Blogger

Pages

masukkan nama anda dan pasangan anda untuk mengetahui kecocokan dan masa depan hubungan kalian

Klik kiri untuk kasih makan dia !!

Sunday, December 25, 2011

Merry Christmas: Baju Natal

Satu hari menjelang Natal, Anne masih termenung duduk di atas kursi di beranda rumah. Wanita kecil, berumur 10 Tahun dengan hiasan rambut hitam legam dan panjang itu menatap jalan, kedipan di matanya hanya akan mengingatkan kalian pada seekor kunang-kunang, indah dan hampir saja padam. Pipinya putih bersih, walau bibir agak pecah -belah karena puasa. Anak kecil seperti itu kelak akan mengingatkan kalian pada seorang Oliver Twist, bocah dengan raut wajah kepedihan dan kesedihan yang bisa dibagikan kepada orang lain. Bocah yang bisa membawa kalian pada alam empati, dimana rasa sakit seakan lusinan paku menusuk dada dan jantung kalian, dan itu bisa dirasakan oleh kalian hanya dengan menatap wajah Anne.
Satu Hari menjelang Natal, Anne masih menunggu, kapan mamanya membelikan dia baju Natal. Padahal anak-anak lain telah membicarakan baju-baju baru di sekolahnya sejak seminggu terakhir ini. Natal tahun ini pasti lebih seru karena orangtua mereka telah membelikan untuk mereka baju-baju warna-warni. Natal memang akan dikunyah ibarat makanan renyah untuk anak-anak lain. Anne hanya duduk saja mengharap kepulangan mamanya.
Satu hari menjelang Natal, Anne masih berharap, mamamnya akan segera pulang dari pasar sambil membawa barang-barang, penganan, kue-kue dan sudah tentu baju Natal yang akan dipakainya ke Gereja nanti. Requim telah menggema, memecah udara alam sore, kering namun dingin, berhembus di altar pepohonan padi, gunung membiru seolah bersyukur menyambut Natal.
Satu Hari menjelang Natal, Mata Anne berkilatan, ada bahagia tersembur keluar, aura  di wajahnya mengingatkan kalian pada bulat mentari sore dengan nuansa cerah emas. Satu fokus pandangan darinya menatap jalan dimana seorang ibu dengan baju merah jambu berjalan, penuh semangat, senyum, dan kalian akan membayangkan betapa di dalam diri wanita itu ada segudang kebahagiaan meskipun, jika kalian tahu, wanita itu telah lama ditinggal pergi oleh suaminya. Senyum itu sama sekali tidak keluar secara terpaksa, kecuali keluar tanpa paksaan, dan begitu hangat. Barisan giginya memang sengaja diperlihatkan kepada anaknya, supaya keceriaan dan rasa bahagia tidak akan terlepas lagi dari dalam diri Anne. Ya, kebahagiaan Anne bukan tanpa alasan, tentu saja kebahagiaan itu karena mamanya membawa barang-barang selaras dengan harapan dalam dirinya.
Satu hari menjelang Natal, Mama mencium Anne yang telah berdiri menyambutnya. Ciuman itu akan mengingatkan kalian pada cinta. Aku yakin, kalian pernah dicium oleh cinta. Penanda kebahagiaan lebih lengkap dan utuh ketika mama mengeluarkan bungkusan dan memberikannya kepada Anne. Baju Baru. Dengan alasan tertentu, maka mama berkata kepada anaknya.
” Baju Natal Untukmu…”
” Terimakasih, mama!” Ucap Anne , lalu memeluk erat mamanya seolah tidak ingin dilepaskan lagi.
Satu hari menjelang Natal, Anne menatap dirinya di cermin. Baju baru telah dipakai, dicoba, berdiri menyamping, membelakangi cermin, lalu menatap cermin lagi, seutas senyum coba dikeluarkan olehnya, memegang pipinya, dan lengkaplah ketika mamanya berkata; ” Sungguh cantik, kamu, Neu!”.
Satu Hari menjelang Natal, sebuah tangis terdengar dari rumah tetangga Anne. Anne mencoba menguping, mama pun demikian memasang telinga kuat-kuat. Lantas setelah segalanya jelas, anak dan ibu itu menggigit bibir kuat-kuat, saling menatap tanpa kata. Tangisan itu memberi berita, jika anak tetangga Anne hari ini masih belum memiliki baju Natal, padahal beberapa jam lagi hari akan berganti.
Satu hari menjelang Natal, Anne berbisik lembut kepada mamanya,
” Mama, biar baju Natal ini Anne berikan saja kepada Qinong…..”
Mama tersenyum. Demi melihat kelembutan hati anaknya. Dalam benaknya terpikir, hati Anne seolah terbuat dari mutiara yang pernah dipegang oleh Gabreal, mutiara kasih-sayang.
Malamnya, Anne memberikan baju Natal itu kepada Qinong, tetangganya. Ibu Qinong memeluk erat tubuh Anne, sambil berbisik, anak ini terbuat dari apa? Tangis pun keluar tanpa harus dipaksa dan disuruh oleh siapa pun.
Gema Requim membahana di seantero, nyanyi malaikat terdengar mengalahkan keloneng lonceng Natal dan kebahagiaan orang-orang menyuguhkan satu kemenangan, kebahagiaan menutupi Natal tahun ini. Anne dan Mama saling menatap dan tersenyum bahagia.
” Selepas dari Gereja kita ke kuburan ayah…” Kata mama kepada Anne.
Demi mendengar itu, Anne tersenyum. Diam dalam balutan gema requim yang diputar di tape recorder.
Lalu,  menjelang pukul 20.00, ketika Anne akan memasuki alam mimpinya, pintu diketuk ringan. Mama membuka pintu, seseorang telah berdiri sambil membawa sebuah kardus, bisa diterka isinya pasti penuh.
” Ini untuk, Anne…!” Kata orang itu sambil meletakkan kardus di atas lantai, ” Pemberian bapak Pastur…”
Orang itu bergegas pergi. Mama membawa kardus itu ke dalam kamar Anne. Anne duduk di bibir ranjang, sambil tetap mempertahankan senyumnya.
” Kita Buka sama-sama ya?!” Kata mama.
Dan kardus pun dibuka, isnya adalah aneka kue, bahkan ada amplop, sudah barang tentu berisi uang, dan senyum di bibir Anne semakin kuat ketika di dalam kardus itu ada didapat baju baru.
” Ini baju Natalmu, Neu!” Kata ibu.
Tiba-tiba alam menjadi terang dengan kasih-sayang, kasih-sayang antara sesama manusia, tanpa batas… dan kalian akan selalu merindukannya… kasih-sayang tnpa aturan yang mengikat akan sebuah balasan dari orang lain kecuali dari Dia Yang Maha Penyanyang!

Thursday, December 22, 2011

I Love You MOM, God Always Bless You

Di detik pertama saya melihat dunia, Bunda tahu bahwa saya sangat ketakutan mendapati dunia yang berbeda dari kehidupan indah sebelumnya di dalam rahim Bunda. Saya menangis sekuat-kuatnya untuk menunjukkan bahwa saya benar-benar takut dan takkan mampu hidup sendiri dalam kondisi yang sangat lemah. Tapi ketika itu pula, Bunda tahu ketakutan yang saya rasakan. Ia merapatkan tubuh ini ke tubuhnya, menyodorkan air murni kehidupan dan mengusapkan jari lembutnya di punggung kecil ini. Hangat kecupnya terasa di kening seraya berucap, “Jangan takut nak, Bunda kan selalu menemanimu sampai kapan pun”
Tangisan pertama saya, mungkin agak asing untuk telinga Bunda. Tapi Bunda cerdas luar biasa, hanya perlu waktu beberapa saat saja untuk bisa memahami seribu bahasa yang keluar dari mulut mungil saya. Ketika tiba-tiba Bunda mampu membaca bibir saya dan berkata, “Oooh, haus ya sayang… ” dan di tangisan lain Bunda menerjemahkan lain pula, “sakit ya nak, mana yang sakit? tangannya? Sini Bunda usap-usap ya…”
Setiap tengah malam, saya menangis, kadang karena haus, lapar atau karena tidak betah usai buang air kecil. Tak pernah Bunda mengeluh, apalagi melanjutkan tidurnya tak peduli. Secepat kilat ia bangun, mengganti popok, membersihkan kotoran saya, atau menyusui saya yang kehausan. Baru setengah jam Bunda terpejam, saya menangis lagi, kali ini karena nyamuk yang mengganggu. Bunda tahu itu, sesungguhnya ia tak pernah benar-benar terlelap. Antara sadar dan tidak, Bunda pasti terbangun setiap kali lenguhan si kecil ini terdengar seraya sigap memberi apapun yang diinginkan.
Tak hanya ketika bayi, Bunda menemani saya tidur hingga waktu-waktu saya menjelang remaja. Bunda tahu betul, saya selalu rindu tidur di sisi bunda karena ingin mendengarkan dongeng seperti dulu, atau sekadar merasakan hangatnya usapan lembut jari Bunda di punggung. Kemudian nyanyian merdu Bunda mengiringi jiwa yang terbang ke alam mimpi. Tak semerdu biduanita terkenal memang, tapi kasih yang menyertainya membuat suara Bunda jauh lebih indah di hati.
Lagu favorit saya adalah “Bintang Kecil”, karena Bunda menyanyikannya sambil memproklamirkan bahwa sayalah bintang kecil itu, yang tak hanya bercahaya di malam hari, namun selalu menjadi cahaya di dalam hati Bunda. Saya juga suka lagu “Pelangi” sebab kata Bunda, memiliki saya sebagai anaknya jauh lebih indah dari pelangi manapun yang pernah dilihatnya. Satu lagi lagu kesukaan saya, terutama pada kalimat pinta, “ambilkan bulan bu…”, kata Bunda, tak hanya bulan, apapun yang saya minta akan diambilkan.
Saat saya masih suka pipis di celana, Bunda tak pernah marah. Ia tahu saya sudah cukup merasa malu, dan tak ingin menambah penderitaan dengan omelannya. Ia hanya menuntun tangan kecil ini sambil menunjukkan tempat pipis yang sebenarnya. Saat harus membersihkan bekas buang air kecil atau kotoran yang bau nan menjijikkan, kadang ia tengah asik menikmati santapan pagi, siang maupun malam. Dengan senyum terindah, ia tinggalkan makannya untuk sesaat membersihkan saya.
Kalau Bunda senyum saat saya mendapat nilai sempurna di sekolah, itu biasa. Namun senyum yang sama terukir di bibirnya ketika nilai saya jeblok,benar-benar membuat saya merasa berjalan di atas awan. Bunda tahu, marah karena nilai jelek yang saya dapatkan tidak akan membenahi keadaan. Senyumnya justru memberi saya arti bahwa ia tetap bangga terhadap anaknya dalam kondisi apapun. Dan karena itulah, saya berjanji untuk senantiasa memberi nilai setimpal untuk senyum indahnya itu.
Saya pernah sakit, berhari-hari sampai tidak mau makan dan minum. Bunda sedih, meski yang sakit anaknya, tapi ia lebih menderita dari siapapun di dunia ketika itu. Bunda tahu, saat anaknya sakit maka ia akan merasa dirinya lah yang sakit. Karena anak adalah buah hatinya, mutiara jiwanya. Maka jika sakit buah hatinya, sakit pula dirinya secara menyeluruh. Jika sakit mutiara jiwanya, sakit pula tubuh keseluruhannya.
Pada akhirnya, ketika saya memutuskan untuk menikah. Bunda menangis, akan ada orang lain yang mengisi hati ini untuk dicinta selain dirinya. Meski demikian, Bunda tahu bahwa saya tetap selalu mencintainya lebih dari apapun. Bunda tahu ia takkan kehilangan diri ini meski harus berjauhan dan tak lagi tinggal serumah. Meski pada akhirnya ia benar-benar merasa kehilangan, ia tetap pada keyakinannya,anak-anak akan kembali padanya.
Bunda benar, saya merasa takkan pernah bisa berdiri tanpa Bunda, sebab Bunda lah yang pertama kali melihat saya belajar berdiri. Sejauh saya melangkah, kemana pun saya pergi, Bunda lah yang memulainya dengan mengajari saya cara berjalan. Sehebat-hebatnya saya menjadi pembicara dalam berbagai kesempatan, kata pertama dari mulut ini Bunda juga yang mengajarinya. bahkan, jauh sebelum saya melihat keindahan berbagai penjuru dunia, senyum Bunda pula yang pertama kali saya lihat. Seelok apapun makhluk yang saya temui di dunia, saya lebih dulu melihat wajah mulia Bunda.
Kini, walau anak-anak jarang berkunjung, kerap lupa menelepon sekadar untuk menanyakan kabar, Bunda tahu bukan karena anak-anak tak lagi mencintai. Bahkan tanpa memberi tahu, Bunda selalu yakin anak-anaknya dalam keadaan baik-baik saja, karena itulah yang tak pernah lupa ia panjatkan dalam doa di sujud malamnya.
Maaf Bunda, karena sekarang justru saya yang sering lupa mencari tahu, apa Bunda baik-baik saja? Siapa yang memberi obat ketika Bunda sakit? Siapa yang menemani Bunda jalan-jalan sore, apa Bunda sudah makan malam …
Happy mothers day, mom

Friday, November 25, 2011

Hari Guru: Guru dan Semangatnya

Menjadi guru, bukanlah pekerjaan mudah. Didalamnya, dituntut pengabdian, dan
juga ketekunan. Harus ada pula kesabaran, dan welas asih dalam menyampaikan
pelajaran. Sebab, sejatinya, guru bukan hanya mendidik, tapi juga mengajarkan.
Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu menjalankannya.
Menjadi guru juga bukan sesuatu yang gampang. Apalagi, menjadi guru bagi
anak-anak yang mempunyai “keistimewaan”. Dan saya, merasa beruntung sekali dapat
menjadi guru mereka, walau cuma dalam beberapa jam saja. Ada kenikmatan
tersendiri, berada di tengah anak-anak dengan latar belakang Cerebral Palsy
(sindroma gangguan otak belakang).
Suatu ketika, saya diminta untuk mendampingi seorang guru, di sebuah kelas
khusus bagi penyandang cacat. Kelas itu, disebut dengan kelas persiapan, sebuah
kelas yang berada dalam tingkatan awal di YPAC Jakarta. Lazimnya, anak-anak
disana berumur antara 9-12 tahun, tapi kemampuan mereka setara dengan anak
berusia 4-5 tahun, atau kelas 0 kecil.
Saat hadir disana, kelas tampak ramai. Mereka rupanya sedang bermain susun
bentuk dan warna. Ada teriak-teriakan ganjil yang parau, dan hentakan-hentakan
kepala yang konstan dari mereka. Ada pula tangan-tangan yang kaku, yang sedang
menyusun keping-keping diagram. Disana-sini terserak mainan kayu dan plastik.
Riuh. Bangku-bangku khusus berderak-derak, bergesek dengan kursi roda sebagian
anak yang beradu dengan lantai.
Saya merasa canggung dengan semua itu. Namun, perasaan itu hilang, saat melihat
seorang guru yang tampak begitu telaten menemani anak-anak disana. “Mari masuk,
duduk sini dekat Si Abang, dia makin pinter lho bikin huruf,” begitu panggilnya
kepada saya. Saya berjalan, melewati anak-anak yang masih sibuk dengan tugas
mereka. Ah benar saja, si Abang, anak berusia 11 tahun yang mengalami Cerebral
Palsy dengan pembesaran kepala itu, tampak tersenyum kepada saya. Badannya
melonjak-lonjak, tangannya memanggil-manggil seakan ingin pamer dengan
kepandaiannya menyusun huruf.
Subhanallah, si Abang kembali melonjak-lonjak. Saya kaget. Saya tersenyum. Dia
tergelak tertawa. Tak lama, kami pun mulai akrab. Dia tak malu lagi dibantu
menyusun angka dan huruf. Susun-tempel-susun-tempel, begitu yang kami lakukan.
Ah, saya mulai menikmati pekerjaan ini. Dia pun kini tampak bergayut di tangan
saya. Tanpa terasa, saya mengelus kepalanya dan mendekatkannya ke dada. Terasa
damai dan hangat.
Sementara di sudut lain, sang Ibu guru tetap sabar sekali menemani semua anak
disana. Dituntunnya tangan anak-anak itu untuk meniti susunan-susunan gambar.
Dibimbingnya setiap jemari dengan tekun, sambil sesekali mengajak mereka
tersenyum. Tangannya tak henti mengusap lembut ujung-ujung jemari lemah itu.
Namun, tak pernah ada keluh, dan marah yang saya dengar.
Waktu berjalan begitu cepat. Dan kini, waktunya untuk pulang. Setelah
membereskan beberapa permainan, anak-anak pun bersiap di bangku masing-masing.
Dduh, damai sekali melihat anak-anak itu bersiap dengan posisi serapih-rapihnya.
Tangan yang bersedekap diatas meja, dan tatapan polos kearah depan, saya yakin,
membuat setiap orang tersenyum. Ibu guru pun mulai memimpin doa, memimpin setiap
anak untuk mengatupkan mata dan memanjatkan harap kepada Tuhan.
Damai. Damai sekali mata-mata yang mengatup itu. Teduh. Teduh sekali melihat
mata mereka semua terpejam. Empat jam sudah saya bersama “malaikat-malaikat”
kecil itu. Lelah dan penat yang saya rasakan, tampak tak berarti dibanding
dengan pengalaman batin yang saya alami. Kini, mereka bergerak, berbaris menuju
pintu keluar. Tampak satu persatu kursi roda bergerak menuju ke arah saya.
Ddduh, ada apa ini?
Lagi-lagi saya terharu. Setibanya di depan saya, mereka semua terdiam,
mengisyaratkan untuk mencium tangan. Ya, mereka mencium tangan saya, sambil
berkata, “Selamat siang Pak Guru..” Ah, perkataan yang tulus yang membuat saya
melambung. Pak guru…Pak Guru, begitu ucap mereka satu persatu. Kursi roda
mereka berderak-derak setiap kali mereka mengayuhnya menuju ke arah saya.
Derak-derak itu kembali membuat saya terharu, membayangkan usaha mereka untuk
sekedar mencium tangan saya.
Anak yang terakhir telah mencium tangan saya. Kini, tatapan saya bergerak ke
samping, ke arah punggung anak-anak yang berjalan ke pintu keluar. Dalam diam
saya berucap, “..selamat jalan anak-anak, selamat jalan malaikat-malaikat
kecilku…” Saya membiarkan airmata yang menetes di sela-sela kelopak. Saya
biarkan bulir itu jatuh, untuk melukiskan perasaan haru dan bangga saya. Bangga
kepada perjuangan mereka, dan juga haru pada semangat yang mereka punya.
***
Teman, menjadi guru bukan pekerjaan mentereng. Menjadi guru juga bukan pekerjaan
yang gemerlap. Tak ada kerlap-kerlip lampu sorot yang memancar, juga
pendar-pendar cahaya setiap kali guru-guru itu sedang membaktikan diri. Sebab
mereka memang bukan para pesohor, bukan pula bintang panggung.
Namun, ada sesuatu yang mulia disana. Pada guru lah ada kerlap-kerlip cahaya
kebajikan dalam setiap nilai yang mereka ajarkan. Lewat guru lah memancar
pendar-pendar sinar keikhlasan dan ketulusan pada kerja yang mereka lakukan.
Merekalah sumber cahaya-cahaya itu, yang menyinari setiap hati anak-anak didik
mereka.
Dari gurulah kita belajar mengeja kata dan kalimat. Pada gurulah kita belajar
lamat-lamat bahasa dunia. Lewat guru, kita belajar budi pekerti, belajar
mengasah hati, dan menyelami nurani. Lewat guru pula kita mengerti tentang
banyak hal-hal yang tak kita pahami sebelumnya. Tak berlebihankah jika kita
menyebutnya sebagai pekerjaan yang mulia?
Teman, jika ingin merasakan pengalaman batin yang berbeda, cobalah menjadi guru.
Rasakan kenikmatan saat setiap anak-anak itu memanggil Anda dengan sebutan itu,
dan biarkan mata penuh perhatian itu memenuhi hati Anda. Ada sesuatu yang
berbeda disana. Cobalah. Rasakan.

Thursday, November 10, 2011

Hari Pahlawan: Kebesaran Jendral Sudirman

Cerita ini saya dapatkan dari rekaman ceramah ramadhan Bung Tomo di Masjid Salman ITB (1977). Bung Tomo adalah tokoh utama pada perang dahsyat Arek-arek Suroboyo melawan tentara Inggris (menurut wikipedia kekuatan Inggris sekitar 30 000 serdadu) pada tanggal 10 Nopember di Surabaya -- yang kini diperingati sebagai hari pahlawan. Bung Tomo pernah menjadi tangan kanan Bapak ABRI (kini TNI), Jendral Sudirman. Kisah ini tentang Panglima Besar yang namanya masih dikenang dengan bangga oleh kalangan TNI hingga saat ini.

Dikisahkan pada masa perang gerilya clash kedua (1948-1949) mulai berjalan di Klaten, tatkala Jendral Sudirman dan pasukannya baru keluar dari kota dan tiba di Klaten yang terletak di sebelah timur Jogja. Daerah itu terkenal oleh penduduknya yang berkecukupan, dan banyak industri. Seorang staff Jendral Sudirman mengusulkan pada Si Panglima untuk meminta pada penduduk yang kaya agar memberikan harta bendanya demi membiayai perang gerilya.

Apa jawaban Jendral Sudirman?

Jendral Sudirman diam dan memanggil ajudannya. Beliau menyuruh ajudannya kembali ke Jogja untuk menemui istrinya. Dimintanya si ajudan meminta istrinya untuk menyerahkan semua perhiasan yang dibelinya sejak jaman Belanda -- untuk membiayai perang gerilya. Sang Jendral memilih menyuruh istrinya untuk menyerahkan harta benda demi perjuangan. Ternyata Istri Jendral Sudirman-pun rela menyerahkan semua perhiasannya untuk membiayai perjuangan kemerdekaan.

Seandainya Indonesia memiliki pemimpin-pemimpin dengan kemampuan memimpin dan kebesaran hati seperti Jendral Sudirman, dapat dibayangkan bagaimana majunya Indonesia dan betapa sulitnya pungli hidup subur di negeri kita (UNDIL)

Monday, October 3, 2011

Kisah Anak Yang Sangat Memilukan

Anak perempuan kecil yang malang ini memberitahukan ibunya,"Mama, aku baru saja melukis memakai lipstik mama".

Ibunya yang mendengar hal itu lalu melihat lipstik mahal yang baru saja dibelinya telah tinggal setengah dan wajah dan tangan dan baju anak perempuan telah belepotan dengan lipstik tersebut. Dengan sangat marah, ibu itu mengamuk dan memukuli anak perempuan kecil yang malang tersebut tanpa menghiraukan tangisan dan jeritan dari mulut kecilnya.

Kemudian setelah berhasil melampiaskan emosinya, ibu ini baru sadar kalau anak perempuannya sudah gak bergerak lagi. Ia pun menguncangkan tubuh anaknya sambil menangis dan memohon agar anak perempuannya membuka matanya.

Tapi terlambat,..... jantung anak perempuan itu telah berhenti berdetak.
Dan saat sang ibu melihat ke seprei tempat tidur anaknya, disitu tertulis sebuah tulisan dengan tinta lipstik merah yang tertulis: "Mama, aku sangat mencintaimu".


God Bless this child. !!

Friday, September 16, 2011

Arti Sebuah Kepemimpinan

Suatu waktu Alexander The Great memimpin pasukannya melintasi gurun pasir yang panas dan kering. Setelah hampir dua minggu berjalan, ia dan pasukannya kelelahan dan hampir mati karena kehausan. Tetapi Alexander tetap memimpin pasukannya untuk terus berjalan penuh semangat.
Pada siang yang terik, dua orang pasukannya datang menemui Alexander dengan membawa semangkuk air yang mereka ambil dari sebuah kolam air yang telah kerontang. Kolam air itu kering dan hanya ada sedikit air yang tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh pasukan. Melihat hal ini, Alexander membuang air itu ke gurun pasir.
Sang Raja berkata, “Tidak ada gunanya bagi seseorang untuk minum di saat banyak orang sedang kehausan!”
Demikianlah kepemimpinan itu. Anda tidak bisa memperlakukan orang-orang anda hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan anda. Anda harus menunjukkan ketulusan dan keteguhan diri anda dengan sama-sama merasakan apa yang orang-orang anda rasakan.

Mawar untuk Ibu

Seorang pria berhenti di toko bunga untuk memesan seikat karangan bunga yang akan dipaketkan pada sang bunda yang tinggal sejauh 250 km darinya. Begitu keluar dari mobilnya, ia melihat seorang gadis kecil berdiri di trotoar jalan sambil menangis tersedu-sedu. Pria itu menanyainya kenapa dan dijawab oleh gadis kecil “saya ingin membeli setangkai bunga mawar merah untuk ibu saya. Tapi saya cuma punya uang lima ratus saja, sedangkan harga mawar itu seribu.”
Pria itu tersenyum dan berkata “Ayo ikut, aku akan membelikanmu bunga yang kau mau”. Kemudian ia membelikan gadis kecil itu setangkai mawar merah, sekaligus memesankan karangan bunga untuk dikirimkan ke ibunya.
Ketika selesai dan hendak pulang, ia menawarkan diri untuk mengantar gadis kecil itu pulang ke rumah. Gadis kecil melonjak gembira, katanya, “Ya tentu saja. Maukah anda mengantarkan ke tempat ibu saya?”
Kemudian mereka berdua menuju ke tempat yang ditunjukkan gadis kecil itu, yaitu pemakaman umum, dimana lalu gadis kecil itu meletakkan bunganya pada sebuah kuburan yang masih basah.
Melihat hal itu, hati pria itu menjadi terenyuh dan teringat sesuatu. Bergegas, ia kembali menuju ke toko bunga tadi dan membatalkan kirimannya.
Ia mengambil karangan bunga yang dipesannya dan mengendarai sendiri kendaraannya sejauh 250 km menuju rumah ibunya. (diadaptasi dari: Rose for Mama – C.W. McCall)

Thursday, August 25, 2011

Raja yang jujur atau bodoh

Ketika china masih terpecah pecah menjadi beberapa kerajaan , perang adalah sesuatu yang tak bisa dihindari , kerajaan besar akan saling berperang untuk menunnjukan kekuasaanya , smentara nasib kerajaan kecil adalah menjadi rebutan kerajaan yang lebih besar dan nasibnya selalu menjadi negara jajahan.

tapi kerajaan Hu ternyata tidak pernah dijajah oleh kerajaan besar manapaun , padahal kerajaan hu hanyalah sebuah kerajaan kecil yg kekuatan tentaranya minim , dan faktanya kerajaan ini adalah sebuah kerajaan yang makmur dan dipimpin oleh seorang raja yg terkenal sangat jujur.
kenapa kerajaan hu aman aman saja…? kerana kerajaan hu letak geografisnyalah yang melindunginya , kerajaan ini dikelilingi oleh pegunungan tinggi , dan dibatasi oleh sebuah sungai lebar yg beraliran cukup deras. satu satunya jalan masuk ke kerajaan itu adalah melalui sebuah jembatan yg melintas di atas sungai besar.
hal ini tentu saja menyulitkan kerajaan besar manapun yg hendak menyerang kerajaan hu , kerajaan besar dengan bala tentara ribuan tentu akan kerepotan jika harus melintasi sungai lebar tersebut apalagi jika melewati jembatan , sebesar apapun tentaranya pasti akan terpecah dan tercerai berai pada saat menyeberang sungai dan akan menjadi sasaran empuk tentara hu.
Namun ternyata ada saja raja yg nekad mengerahkan pasukannya untuk menyerang kerajaan hu , raja zhou mengerahkan tentaranya besar besaran dengan tujuan untuk menjajah kerajaan hu.
dan memang sesuai dugaan, sebesar apapun tentara yg dikerahkan , saat menyeberang sungai mereka menjadi tercerai berai karena harus berusaha agar tidak hanyut.
panglima perang kerajaan hu yg mengetahui negaranya akan diserang segera menyiapkan pasukannya untuk menghadang pergerakan pasukan zhou.
tapi sang panglima terkejut ketika rajanya memberi perintah, :
“siapkan pasukan , tapi tunggu sampai musuh menyeberang sungai baru kita menyerang…”
“tapi tuanku ……pasukan kita tak akan sanggup menghadapi pasukan zhou , mereka lebih banyak dan berpengalaman , satu satunya kesempatan kita adalah menyerang mereka saat sedang menyeberang sungai……saat itu kekuatan mereka melemah tuanku….” bantah sang panglima.
“DIAM KAU PANGLIMA!!!!!! AKU TAHU JIKA KITA MENYERANG MEREKA SAAT MENYEBERANG SUNGAI MAKA KITA AKAN MENANG , TAPI ITU ADALAH PERBUATAN TIDAK KSATRIA DAN TIDAK JUJUR…..LEBIH BAIK KITA TUNGGU MEREKA MENYEBERANG.”
“tapi baginda…kita tak mungkin menang kalo begitu….”
” WAHAI PANGLIMAKU…DENGARLAH……..AKU LEBIH BAIK KALAH DAN MATI SECARA KESATRIA DARIPADA HARUS MENANG DENGAN MELAWAN MUSUH YANG TIDAK SIAP…!!!!!”
dan memang pada akhirnya kerajaan hu kalah dan menjadi jajahan raja Zhou , smentara raja hu dihukum mati dengan dipenggal kepalanya tapi tetap mempertahankan prinsip kejujuran yang dia yakini.
so guys and gals…….jujur apa bodoh ,………?????

Harga Sebuah Impian

Karier seorang penulis umumnya diawali dari sebuah impian, sebuah fantasi, sebuah tujuan yang terlihat jauh di balik cakrawala.
“Saya ingin jadi penulis novel.” “Saya ingin menerbitkan buku puisi.” “Saya ingin nama saya terpampang di layar sebagai penulis cerita film.”

Karier saya juga diawali dengan sebuah impian. Saya ingin membuat orang tertawa. Saya ingin menulis cerita komedi.
Tetapi setiap penulis juga harus menyadari, bahwa ada harga yang harus dibayar untuk setiap tujuan yang hendak dicapai.
Tiket masuk ke dalam sebuah impian tidak ada yang gratis. Ada riset yang harus dilakukan, harus belajar, berlatih, berlatih, dan berlatih.
Yang paling murah dan biasanya paling cepat, jalan untuk mencapai semua keinginan itu adalah dengan membayar harganya secara penuh.
Lakukan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh!
Saat saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis komedi, saya ingin belajar dari seorang yang profesional.
Bob Hope, saya pikir, memiliki bahan-bahan yang berguna dan paling bisa dipelajari untuk tujuan analisis.
Bahan-bahan komedinya yang lucu ada di koran dan murni humor.
Tentu saja, Bob Hope adalah seorang pakar dalam membawakan lawakan yang dibawakan secara langsung, tetapi tetap saja ada humor yang bisa dibaca dan dipelajari.
Komik yang lain, seperti Jerry lewis juga lucu, tetapi lebih kepada kejenakaan untuk menciptakan suasana yang meriah.
Di buku, bahan-bahan itu kurang begitu bermanfaat bagi para pelajar, dibandingkan seperti pada buku-buku komedi Bob Hope.
Jadi saya mempelajari komedi Bob Hope.
Saya merekam monolog-nya di acara televisi dan menyalin kata-katanya.
Saya harus menganalisis bentuk-bentuk lawakan, susunan kata, ritme, pengaturan lelucon di dalam aliran, dan lain-lain.
Kemudian, untuk sementara waktu saya mengesampingkan monolognya.
Dalam beberapa minggu, saya telah memilih topik baru dari koran dan mencoba menulis sebuah humor dengan mempergunakan teknik yang saya pelajari dari monolog Bob Hope yang terbaru.
Dengan mempergunakan teknik ini, Bob Hope dan para penulisnya menjadi mentor saya.
Dan ternyata cara itu membuahkan hasil.
Saya berhasil menjadi penulis komik di koran lokal, kemudian melanjutkan jenjang karier menjadi seorang staf di pertunjukan selingan di televisi.
Bahkan akhirnya menjadi lebih berhasil lagi.
Bob Hope menghubungi saya.
“Saya sudah mendengar mengenai tulisan anda dan berpikir jika anda mau membuatkan beberapa alur cerita untuk saya tampil di Academy Awards.
Tahun ini saya menjadi pembawa acaranya. Saya ingin tahu apakah humor buatan anda bisa membantu saya.”
Ini adalah bagian dari mimpi yang tidak berani saya bayangkan sebelumnya.
Tetapi di sini tidak ada sesuatu yang mustahil.
Saya membuka buku dan memegang pulpen di halaman belakang rumah, menulis beberapa ratus lelucon mengenai kondisi saat ini tentang bioskop, selebritis, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan piala Oscar.
Secara alami, saya menggunakan metoda yang saya pelajari bertahun-tahun dari gaya lawakan Bob Hope.
Bob Hope mempergunakan sepuluh humor yang saya berikan pada casting televisi dan itu membuat saya sangat bangga.
Hari berikutnya dia memanggil saya lagi dan berkata, “Saya suka tulisan-tulisan anda. Kelihatannya anda telah menulis bahan komedi untuk saya sepanjang hidup saya.”
“Benar Pak Hope,” kata saya. “Hanya bapak tidak mengetahuinya.”
Selanjutnya saya menjadi penulis tetap untuk Bob Hope.
* * * * *
Ada dua pelajaran yang berharga dari pengalaman ini, bahwa semua penulis dapat belajar dan memperoleh inspirasi dari :
Pertama yaitu usaha yang harus dilakukan, supaya setiap impian dapat terwujud.
Impian adalah sumber kekuatan, hanya jika impian itu diwujudkan dalam penelitian, pembelajaran dan usaha yang tidak kenal menyerah.
Hal yang kedua adalah: lakukan segala hal yang harus dikerjakan – dan tujuan anda akan bisa diraih.

Saturday, July 16, 2011

Surat Grace mengubah sejarah

Ada seorang anak perempuan kecil yang bernama Grace Bedell, dan tinggal di New York.
Saat berusia 11 tahun, dia menulis surat kepada seorang pria yang sangat terkenal. Surat itu berisi permintaan agar si pria tersebut memelihara jenggot. Grace menganggap wajah pria itu terlalu kurus, dan pria itu akan tampak lebih baik apabila berjenggot.
Suatu hari, ketika pria itu datang ke kota Grace, yaitu kota New York, dengan naik kereta api, dia minta untuk bertemu dengan Grace. Grace pun pergi menemuinya. Ketika pria itu melihat Grace, dia kemudian mencium Grace dan berkata. “Kamu lihat sendiri kan, aku membiarkan jenggot ini tumbuh untukmu, Grace.”
Siapakah pria ini? Anda mungkin sering melihat gambar atau photonya. Namanya tidaklah asing lagi, yaitu Abraham Lincoln, salah satu Presiden Amerika Serikat yang paling terkenal.
Anda dapat membayangkan betapa gembiranya Grace, karena seorang presiden mau mendengarkannya. Bahwa surat seorang anak perempuan kecil seperti Grace, mampu mengubah sejarah.

Tukang Roti dan Petani

Seorang tukang roti di sebuah desa kecil membeli satu kilogram mentega dari seorang petani. Ia curiga bahwa mentega yang dibelinya tidak benar-benar seberat satu kilogram. Beberapa kali ia menimbang mentega itu, dan benar, berat mentega itu tidak penuh satu kilogram. Yakinlah ia, bahwa petani itu telah melakukan kecurangan. Ia melaporkan pada hakim, dan petani itu dimajukan ke sidang pengadilan.
Pada saat sidang, hakim berkata pada petani, “Tentu kau mempunyai timbangan?”
“Tidak, tuan hakim,” jawab petani.
“Lalu, bagaimana kau bisa menimbang mentega yang kau jual itu?” tanya hakim.
Petani itu menjawab, “Ah, itu mudah sekali dijelaskan, tuan hakim. Untuk menimbang mentega seberat satu kilogram itu, sebagai penyeimbang, aku gunakan saja roti seberat satu kilogram yang aku beli dari tukang roti itu.”
Smiley…! Cukup banyak contoh, kekesalan kita pada orang lain berasal dari sikap kita sendiri pada orang lain.

Mempertaruhkan Hidup

Di depan para muridnya, seorang guru menceritakan pengalaman bertemu dengan seorang veteran prajurit mantan penerbang Perang Dunia II.
Pada suatu hari, prajurit tersebut harus menerbangkan ratusan pekerja rodi dari Cina untuk menggarap proyek jalan lintas hutan di Myanmar.
Jarak tempuh penerbangan tersebut cukup jauh dan lama. Untuk menghilangkan kebosanan sekaligus memanfaatkan waktu luang, para pekerja itu bermain judi dengan kartu.
Awalnya mereka bertaruh dengan uang dan harta yang melekat di badannya. Nah, semakin lama lantaran tidak ada lagi yang dipertaruhkan, mereka bertaruh dengan hidupnya. Yang kalah harus terjun ke luar pesawat tanpa menggunakan parasut. Bayangkan!
“Alangkah mengerikan dan kejamnya mereka!” teriak seorang murid mendengar cerita tersebut.
“Memang, benar,” jawab Guru, “Tapi dengan begitu justru permainan menjadi semakin asyik!”
Kemudian ia melanjutkan bicara, “Engkau baru bisa mensyukuri hidup bila pernah mempertaruhkannya.”

Tuesday, June 7, 2011

Nilai Dari Sebuah Senyuman

Dia tidak meminta bayaran, namun menciptakan banyak
Dia memperkaya meraka yang menerimanya, tanpa membuat melarat mereka yang memberinya.
Dia terjadi hanya sekejap namun kenangan tentangnya kadang-kadang bertahan selamanya.
Tak seorangpun yang meskipun kaya mampu bertahan tanpa dia, dan tak seorangpun yang begitu miskin tetap menjadi lebih kaya daripada manfaatnya.
Dia menciptakan kebahagian di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis dan merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa lelah, sinar terang untuk rasa putus asa, sinar mentari bagi
kesediahan dan penangkal alam bagi kesulitan.
Namun dia tidak bisa di beli, dimohon dipinjam atau dicuri karena dia adalah sesuatu yang tidak
berguna sebelum di berikan pada orang lain.
Dan apabila pada menit terakhir kesibukan … di mana sebagian pelayan penjual kami menjadi
terlalu lelah untuk memberi Anda senyuman, bolehkah kami meminta Anda meninggalkan seulas senyuman Anda?
Karena tak seorangpun yang begitu yang lebih membutuhkan senyuman daripada mereka yang tidak punya lagi yang tersisa untuk diberikan!

Sunday, May 15, 2011

Hidup Ini. . . . ? ? ?

Sengaja dibuat judul mengambang, karena titik-titik itu hanya bisa diisi oleh orang-orang yang merasakannya. Dan asyiknya tiap orang pasti punya jalan ceritanya sendiri-sendiri dalam menjalani kehidupan ini.
Oke kita mulai satu per satu,
Pertama orang yang berkata hidup ini indah. Harap diingat ya, tidak semua orang yang mempunyai pendapat seperti ini adalah orang yang hidup dengan kesenangan, berfoya-foya atau sebagainya. Ya memang ga sedikit juga yang seperti itu. Tetapi disini lebih ke bagaimana orang tersebut mengarungi kehidupannya agar bisa menjadi indah. Mereka cenderung bisa menikmati kehidupan ini sesuai dengan keinginannya, mereka bisa enjoy di setiap aktivitas yang dilakukannya. Yah semoga kita semua bisa menjadi golongan orang seperti ini.
Kemudian yang kedua, adalah orang dengan logo hidup ini susah, mereka tidak salah kalau punya persepsi seperti itu. Cobaan yang datang silih berganti menerpa bisa saja menjadikan orang berpikir seperti itu.
Tapi apapun itu, hidup bisa terasa indah kok kalau kita mencoba untuk selalu menjalaninya dengan niat ikhlas dan tulus. Masalah memang tidak bisa begitu saja hilang atau lenyap menghampiri kita, mari mulai sekarang kita tanamkan dalam diri kita masalah itu tidak ada yang ada adalah tantangan bagi kita.
Karena tantangan pasti sebisa mungkin akan kita lewati, tetapi masalah akan terasa lebih berat bila kita mendengarnya.

Monday, April 25, 2011

14 Keuntungan Jomblo

1.Bebas Bertemu Teman
Kalau banyak dari teman Anda yang mengeluh lantaran jarang bertemu sejak Anda mempunyai kekasih, kayaknya ada yang salah dengan hubungan Anda dan si dia. Teman apalagi sahabat adalah orang terdekat yang setiap saat membantu. Bila Anda tak punya pacar alias lajang, Anda bebas bertemu dengan teman-teman dekat Anda.

2.Mudah Menjalin Hubungan Baru
Banyak lajang yang merasa sedih dan putus asa, belum dapat pasangan sampai saat ini. Ladies, jadi lajang bukan berarti Anda sendirian atau kesepian. Anda punya banyak waktu untuk bertemu dengan orang baru, dan menjalin pertemanan dengan siapa pun tanpa dicemburui siapa pun.

3.Memikirkan Diri Sendiri
Ngaku deh, yang sudah punya pasangan, kepala Anda tentu terbagi untuk memikirkan kepentingan si dia dan diri sendiri. Bahkan seringkali, Anda terpaksa mengorbankan waktu pribadi untuk dia. Bandingkan menjadi lajang, Anda punya banyak waktu memikirkan diri sendiri.

4.Menjadi Lebih Sehat
Kalau punya pasangan suka begadang, paling tidak Anda mesti menemani si dia jalan, minimal menerima teleponnya selarut apa pun. Hal itu tidak akan terjadi kalau Anda lajang, bisa tidur lebih awal. Imbasnya, Anda lebih sehat.

5.Jauh Dari Stres
Ada seorang teman yang selalu curhat soal kebiasaan buruk pasangannya dan sikap keluarganya yang belum bisa menerima dirinya sepenuhnya. Akibatnya, konsentrasi si wanita terganggu dan mudah stres. Bila Anda lajang, hal itu tidak terjadi. Dengan catatan, Anda menerima dan enjoy dengan status lajang Anda, kalau tidak, tetap saja Anda stres, ya kan?

6.Jauh Dari Sakit Hati
Berapa banyak lelaki bisa setia? Hm, seperti menemukan jarum di tumpukan jerami. Itu risiko yang harus Anda tanggung kalau punya pasangan. Sebaliknya, saat Anda melajang, pertarungan terberat yang perlu dihadapi adalah kesendirian, dan bisa ditanggulangi jika Anda punya banyak teman.

7.Jadi Lajang Itu Murah
Tak perlu menyiapkan dana untuk dua orang kalau Anda pergi ke mana-mana. Memang, kalau pacaran, ada pasangan yang membayari makanan. Tetapi, berapa banyak, sih? Kadang, Anda pun harus membayar diri sendiri juga, atau kalau pasangannya matre, Anda yang kena. Jadi lajang, lebih murah, karena hanya harus bayar untuk 1 orang saja.

8.Banyak Waktu untuk Keluarga
Biasanya kalau punya pasangan, waktu Anda lebih banyak dihabiskan bersama si dia. Keluarga sering dijadikan urutan ke sekian. Nah, kalau lajang, Anda punya banyak waktu untuk keluarga.

9.Leluasa Mewujudkan Rencana Sendiri
Seorang teman mendapat beasiswa ke luar negeri. Tetapi karena mau menikah, pendapat calon suaminya mesti ia dengarkan sehubungan dengan rencananya. Sialnya, calon suaminya tak mau ditinggal setelah menikah. Maka bimbanglah ia, memilh meneruskan kuliah atau menuruti permintaan calon suaminya. Kalau Anda jadi lajang, Anda bebas mewujudkan rencana dan impian Anda.

10.Bisa Berkencan dengan Siapa Saja
Dengan status lajang, Anda bisa berkencan dengan siapa saja. Mau menonton dengan si A, makan malam dengan si B, jalan-jalan bersama si C, tak ada yang melarang. Sambil, tentu saja, kalau masih berniat dapat pasangan, leluasa memilih mana yang pas jadi pendamping Anda.

11.Fokus Pada Karier
Mau bekerja akhir pekan, atau lembur, atau ditugaskan ke mana saja, demi meningkatkan karier, Anda tak perlu minta izin, kecuali kepada orangtua. Tanpa pasangan, Anda bisa memutuskan sendiri langkah terbaik untuk meniti karier.

12.Bebas Melakukan Kesenangan dan Hobi
Bayangkan bila hobi Anda travelling, sementara pasangan Anda tidak suka. Atau hobi Anda shopping, sementara si dia gemar menabung. Banyak pula perempuan yang suka hangout, sementara pasangannya sukanya berdiam diri di rumah. Bila Anda lajang, Anda bebas melakukan hobi Anda.

13.Bebas Berpakaian ala Anda
Banyak pasangan suka mengatur bahkan mengatur penampilan Anda. Syukur-syukur kalau pilihannya cocok dengan Anda. Kalau tidak, Anda tidak menjadi diri sendiri. Tetapi saat Anda melajang, bebas mengenakan busana apa pun yang Anda sukai. Asal pede, tak ada yang berani mengkritik atau berusaha mengubah Anda.

14.Tak Ada Wajib Lapor
Berapa kali Anda harus menelepon si dia mengatakan Anda ada di mana, sedang apa, dan apa yang akan Anda lakukan? Itu konsekuensi menjadi pasangan seseorang. Tetapi kalau Anda melajang, Anda bebas melakukan apa yang Anda suka. Yang perlu Anda lakukan adalah bertanggung jawab pada diri sendiri.

Friday, April 15, 2011

3 Bayi Kembar Dan Cita-Citanya

Suatu hari di sebuah kandungan, ada 3 bayi kembar yang sedang mengobrol tentang cita-cita nya!

bayi 1 berkata “nanti kalo uda besar gw mau jadi pegawai PLN, abis disini gelap banget sih”
bayi 2 berkata “kalo gw mau jadi arsitek, biar bisa buat rumah yg gede, abis disini sempit”
bayi 3 berkata “gw sih jadi dektetif”
bayi 1 dan bayi 2 bingung,dan bertanya “kenapa?”

bayi 3 menjawab “gw mau nyelidikin siapa sih kepala gundul yang sering keluar masuk tiap malam, trus ngeludahin kita?”

3 Wanita: Dari Jawa, Manado dan Papua

Alkisah tiga orang perempuan (orang Jawa, Menado dan Papua) naik pesawat terbang dari Jayapura ke Jakarta.

Tiba-tiba ditengah perjalanan pesawat oleng dan sepertinya akan jatuh.
Seketika perempuan Jawa tadi ambil bedak dan gincu berdandan cantik sekali.

Temannya disebelah bingung dan bertanya kenapa koq dandan?!!!
Si Jawa menjawab :
“Biasanya kalau pesawat jatuh yang ditolong pertama kan yang paling cantik…”

Perempuan Menado tiba-tiba angkat roknya tinggi- tinggi. Teman di sebelahnya penasaran: “Kenapa kau angkat rok sampai tinggi begitu ?!!!”
Si Menado menjawab: ‘”Biasanya kalau pesawat jatuh yang pertama ditolong kan yang pahanya putih-putih”

Wanita Papua spontan membuka baju dan telanjang bulattt.. Semuanya tampak hitam.
Kedua temannya kaget dan bertanya: “Kenapa telanjang bulat gitu ??”

Dengan enteng si Papua menjawab: “Biasanya kalo pesawat jatuh yang paling dicari adalah KOTAK HITAM….!”

Thursday, April 14, 2011

Makan Malam Yang Paling Romantis

Ada sepasang pengantin muda. Pada suatu pagi ketika Sang Suami mau pergi ke kantor maka dengan sigap sang istri menyiapka sarapan, tetapi pada waktu itu sang istri hanya menggunakan BRA dan celana dalam transparan sehingga Sang suami jadi terangsang. Lalu istri bertanya pada suaminya,:

ISTRI : “ Mau Sarapan apa Pa ? “
SUAMI : ” Papa mau sarapan kamu aja Ma…….”
ISTRI : “ Boleh……….”

Kemudian PASUTRI tsb masuk kamar dan Melakukan ML sampai selesai. Setelah selesai sang suami berangkat ke kantor dan sang istri mandi lalu menyiapkan makan siang dan pakai baju yang transparan. Siang harinya suami pulang kerumah untuk makan siang. Setelah sampai dirumah dia terkejut melihat istrinya sexy dengan baju transparan, Lalu istri bertanya.:

ISTRI : “ Mau Makan apa Pa ? “
SUAMI : ” Papa mau Makan kamu aja Ma …..”
ISTRI : “ Boleh……….”

Kemudian PASUTRI tsb masuk kamar dan Melakukan ML lagi sampai selesai. Kemudian suami pergi kekantor lagi dan berpesan pada istrinya.:

SUAMI : ” Mama nanti malam tolong siapkan ya makan malamnya !!”
ISTRI : “ Ok deh…….Pa“

Pada malam hari setelah suami sampai dirumah dia bingung mencari dimana istrinya dengan teriak-teriak memanggil istrinya.

SUAMI : ” Mama….Mama…..Dimana kamu Ma …..???”
ISTRI : ” Saya didapur Pa……….”

Sang Suami Bingung melihat istrinya duduk diatas kompor yang menyala dan tanpa busana. Kemudian suami bertanya pada istrinya.

SUAMI : ” Lagi ngapain Ma …..???”
ISTRI : “ Lagi Menghangatkan Makan Malam Papa Biar Ga Basi…”
SUAMI : “……???????????????????????? “


wkwkwkwkwkwkwkkkk,.........!!!!!!!!!!

Saturday, March 26, 2011

LARYO MOSA 4th Anniversary

I’m sending this bouquet of love To say that
I love you so much
I hope I say it often enough I want you to know it’s true,
On this special occasion
I want to remind you that
you are my everything and
my love is true,
Happy Anniversary My Love..!

Thursday, March 24, 2011

BUANG ANGIN

Sepasang suami istri baru menikah, si suami ingin memberikan surprise pada istrinya, suatu hari si suami berkata kepada istrinya: “Sayang, kita pergi yuk, tapi mata kamu harus ditutup yah…!” “Kok harus ditutup sih mas…?” kata istrinya “Yah, pokoknya ada sesuatu untukmu…..” Merekapun berangkat dengan menggunakan taxi, begitu sampe di tempat yang dituju mereka turun, kemudian si suami mengajak istrinya masuk ke rumah baru yang dijadikan sebagai surprise untuk istriya, tapi si suami masih belum mengijinkan istrinya membuka tutup mata.
Ternyata si istri ingin buang angin, tapi karena masih malu sama suaminya si istri pura-pura minta tolong dibikinin minuman : “Mas, ambilin saya minum dong…!”
Suaminya kemudian pergi mengembil minuman, ketika suaminya pergi si istri buang angin “tuuuut..” Pas si suami datang membawa minuman, ternyata si istri masih ingin buang angin, akhirnya dia bilang ke suaminya … “Mas minumannya kurang manis, tambahin gula lagi yah….” Si suami pergi lagi untuk menambahkan gula pada minuman istrinya, ketika suaminya pergi si istri kentut lagi “tuuuuuut….” Kemudian si suami datang lagi untuk memberikan minuman, tapi ternyata si istri masih ingin buang angin, akhirnya dengan berberat hati si istri minta ditambahkan gula lagi, saat suami pergi istrinya kembali buang angin “Tuuuuut”
Akhirnya si istri merasa lega karena telah selesai dari keinginan buang anginnya. Ketika si suami tiba dan menyerahkan minuman, kemudian si suami membuka tutup mata si istrinya, si istri terkejut karena ternyata di rumah sudah banyak orang dan disampingnya ada mertuanya, sambil malu-malu si istri bertanya pada mertuanya “Oh Bapak, sudah lama datang..?” Kemudian sang mertua menjawab, “Sudah, sejak kentutan pertama…”

Monday, February 14, 2011

Istilah Komputer dalam Bahasa Malaysia..

Beginilah akibatnya kalau orang Malaysia menerjemahkan istilah-istilah komputer..!!...
***
hardware = barang keras,
software = barang lembut,
joystick = batang bahagia,
plug and play = cucuk dan main,
port = lubang,
server = pelayan,
client = pelanggan...
***

Inggris: “That server gives a plug and play service to the clients using either hardware or software joystick. The joystick goes into the port of the client.”....

Malaysia: “Pelayan itu memberi pelanggannya layanan cucuk dan main dengan mempergunakan batang bahagia jenis keras atau lembut. Batang bahagia itu dimasukkan ke dalam lubang pelanggan.”....

Hahahaa...!!!!!!

Sunday, February 13, 2011

Gigi Palsu...!!!!

seorang kakek dan nenek, yang sedang merayakan hari valentine.
mereka berniat untuk makan di sebuah restoran.
namun, ada seorang pemuda, yang penasaran dengan kedua pasangan Lansia ini.
Pemuda itu pun membuntuti mereka dari jauh.

Kakek dan nenek memesan nasi 1 piring, ayam 1 potong, dan jus 1 gelas.

setelah duduk, sang kakek yang makan terlebih dahulu,
dan sang nenek menunggu sambil melihat kakek makan.

pemuda yang membunutui mereka itu menjadi penasaran, dan ia pun mendatangi
kakek dan nenek. dan ia pun bertanya: "kek, nek,,apa uangnya kurang,?
sampai nenek hanya melihat kakek yang makan..??"

lalu nenek menjawab: "oh..tidak..uang kami cukup kok.."
dan pemuda itu pun pergi, dan kembali melihat mereka dari jauh.

setelah kakek selesai makan, kakek pergi untuk mencuci tangan.
dan yang sangat mengejutkan, kakek tersebut melepaskan Gigi Palsunya,
dan kemudian mencucinya sampai bersih.

kakek mendatangi nenek dan berkata:
"ini mam,,pakailah gigi ini..sekarang giliran kamu yang makan"..

pemuda itu pun terkejut dan terharu. ia pun berkata dalam hati:
"ternyata, mereka bukan hanya memesan nasi 1 piring, ayam 1 porsi, dan jus 1 gelas,
tetapi mereka pun bergantian menggunakan 1 Gigi Palsu..

Sungguh..Cinta Itu Gokil..Hahahahaa..

Happy Valentine Days..!!!

Saturday, February 12, 2011

Yang Penting Gratis..!!!!!

Sepasang suami-isteri yang terkenal pelitnya siang hari itu bersama ke-3 anak2nya yang masih kecil, memanggil sebuah mobil taksi yang kebetulan liwat, lalu menanyakan harganya, yang dijawab oleh sopir itu :
“Untuk orang dewasa ongkosnya Rp.50.000,- per-orangnya, sedangkan untuk anak2 GRATIS-dehhh…..”,
keruan saja jawaban ini membuat keduanya kegirangan, sembari menyuruh ke-3 anak2nya segera memasuki taksinya itu, bokap itu berkata : “Kalian pergilah duluan dengan mobil ini, Papa dan Mama akan menyusul kalian dengan naik bis kota sajaaaaa………”.

Salah Nurunin Resleting

Tumini seorang wanita dewasa pegawai sebuah kantor swasta asing pagi itu mau berangkat kerja dan lagi menunggu bus kota di mulut gang rumahnya. Seperti biasa pakaian yang dikenakan cukup ketat, roknya semi-mini, sehingga bodinya yang seksi semakin kelihatan lekuk likunya.

Bus kota datang, tumini berusaha naik lewat pintu belakang, tapi kakinya kok tidak sampai di tangga bus. Menyadari keketatan roknya, tangan kiri menjulur ke belakang untuk menurunkan sedikit resleting roknya supaya agak longgar.

Tapi, ough, masih juga belum bisa naik. Ia mengulangi untuk menurunkan lagi resleting roknya. Belum bisa naik juga ke tangga bus. Untuk usaha yang ketiga kalinya, belum sampai dia menurunkan lagi resleting roknya, tiba-tiba ada tangan kuat mendorong pantatnya dari belakang sampai Marini terloncat dan masuk ke dalam bus.

Tumini melihat ke belakang ingin tahu siapa yang mendorongnya, ternyata ada pemuda gondrong yang cengar-cengir melihat Tumini.

“Hei, kurang ajar kau. Berani-beraninya nggak sopan pegang-pegang pantat orang!”

Si pemuda menjawab kalem, “Yang nggak sopan itu situ, Mbak. Masak belum kenal aja berani-beraninya nurunin resleting celana gue.”

Gunung Dan Cinta

Gunung dan Cinta
Ada sebuah kisah tentang seorang bocah sedang mendaki gunung bersama ayahnya.
Tiba-tiba si bocah tersandung akar pohon dan jatuh. “Aduhh!” jeritannya memecah keheningan suasana pegunungan. Si bocah amat terkejut, ketika ia mendengar suara di kejauhan menirukan teriakannya persis sama, “Aduhh!”.
Dasar anak-anak, ia berteriak lagi, “Hei! Siapa kau?”
Jawaban yang terdengar, “Hei! Siapa kau?”
Lantaran kesal mengetahui suaranya selalu ditirukan, si anak berseru, “Pengecut kamu!” Lagi-lagi ia terkejut ketika suara dari sana membalasnya dengan umpatan serupa.
Ia bertanya kepada sang ayah, “Apa yang terjadi?”
Dengan penuh kearifan sang ayah tersenyum, “Anakku, coba perhatikan.”
Kemudian Lelaki itu berkata keras, “Saya kagum padamu!”
Suara di kejauhan menjawab, Saya kagum padamu!”
Sekali lagi sang ayah berteriak “Kamu sang juara!”
Suara itu menjawab, “Kamu sang juara!”
Sang bocah sangat keheranan, meski demikian ia tetap belum mengerti. Lalu sang ayah menjelaskan, “Suara itu adalah gema, tapi sesungguhnya itulah kehidupan.” Kehidupan memberi umpan balik atas semua ucapan dan tindakanmu.
Dengan kata lain, kehidupan kita adalah sebuah pantulan atau bayangan atas tindakan kita. Bila kamu ingin mendapatkan lebih banyak cinta di dunia ini, ya ciptakan cinta di dalam hatimu. Bila kamu menginginkan tim kerjamu punya kemampuan tinggi, ya tingkatkan kemampuan itu. Hidup akan memberikan
kembali segala sesuatu yang telah kau berikan kepadanya.
Ingat, hidup bukan sebuah kebetulan tapi sebuah bayangan dirimu.

Friday, February 11, 2011

Terlewatkan

1 hari bisa menentukan hidup.
1 hari bisa menghancurkan hidup.
dan hidup haya 4 atau 5 hari bisa mengubah segalanya.

Belum Ada Judul

Jika kau cinta, maka jangan terlalu mencintai. Karena kelak kau akan membenci.
Jika kau benci, maka jangan terlalu membenci. Karena kelak kau kan mencintai.

Sumber Kebaikan

Jadikanlah engkau sumber tambang kebaikan, dan baikanlah segala kesalahan yang menyakitkan. Sesungguhnya engkau dapat melihat apa yang engkau lakukan dan dapat mendengar apa yang engkau ucapkan.

Thursday, January 6, 2011

Kejujuran

Lebih Baik Dibenci Karena Sesuatu Yang Ada Pada Diri Kita. Daripada Dicintai Karena Sesuatu Yang Sesungguhnya Tidak Ada Pada Kita

 
Powered by Blogger