Powered By Blogger

Pages

masukkan nama anda dan pasangan anda untuk mengetahui kecocokan dan masa depan hubungan kalian

Klik kiri untuk kasih makan dia !!

Thursday, November 10, 2011

Hari Pahlawan: Kebesaran Jendral Sudirman

Cerita ini saya dapatkan dari rekaman ceramah ramadhan Bung Tomo di Masjid Salman ITB (1977). Bung Tomo adalah tokoh utama pada perang dahsyat Arek-arek Suroboyo melawan tentara Inggris (menurut wikipedia kekuatan Inggris sekitar 30 000 serdadu) pada tanggal 10 Nopember di Surabaya -- yang kini diperingati sebagai hari pahlawan. Bung Tomo pernah menjadi tangan kanan Bapak ABRI (kini TNI), Jendral Sudirman. Kisah ini tentang Panglima Besar yang namanya masih dikenang dengan bangga oleh kalangan TNI hingga saat ini.

Dikisahkan pada masa perang gerilya clash kedua (1948-1949) mulai berjalan di Klaten, tatkala Jendral Sudirman dan pasukannya baru keluar dari kota dan tiba di Klaten yang terletak di sebelah timur Jogja. Daerah itu terkenal oleh penduduknya yang berkecukupan, dan banyak industri. Seorang staff Jendral Sudirman mengusulkan pada Si Panglima untuk meminta pada penduduk yang kaya agar memberikan harta bendanya demi membiayai perang gerilya.

Apa jawaban Jendral Sudirman?

Jendral Sudirman diam dan memanggil ajudannya. Beliau menyuruh ajudannya kembali ke Jogja untuk menemui istrinya. Dimintanya si ajudan meminta istrinya untuk menyerahkan semua perhiasan yang dibelinya sejak jaman Belanda -- untuk membiayai perang gerilya. Sang Jendral memilih menyuruh istrinya untuk menyerahkan harta benda demi perjuangan. Ternyata Istri Jendral Sudirman-pun rela menyerahkan semua perhiasannya untuk membiayai perjuangan kemerdekaan.

Seandainya Indonesia memiliki pemimpin-pemimpin dengan kemampuan memimpin dan kebesaran hati seperti Jendral Sudirman, dapat dibayangkan bagaimana majunya Indonesia dan betapa sulitnya pungli hidup subur di negeri kita (UNDIL)

 
Powered by Blogger