Powered By Blogger

Pages

masukkan nama anda dan pasangan anda untuk mengetahui kecocokan dan masa depan hubungan kalian

Klik kiri untuk kasih makan dia !!

Thursday, August 25, 2011

Raja yang jujur atau bodoh

Ketika china masih terpecah pecah menjadi beberapa kerajaan , perang adalah sesuatu yang tak bisa dihindari , kerajaan besar akan saling berperang untuk menunnjukan kekuasaanya , smentara nasib kerajaan kecil adalah menjadi rebutan kerajaan yang lebih besar dan nasibnya selalu menjadi negara jajahan.

tapi kerajaan Hu ternyata tidak pernah dijajah oleh kerajaan besar manapaun , padahal kerajaan hu hanyalah sebuah kerajaan kecil yg kekuatan tentaranya minim , dan faktanya kerajaan ini adalah sebuah kerajaan yang makmur dan dipimpin oleh seorang raja yg terkenal sangat jujur.
kenapa kerajaan hu aman aman saja…? kerana kerajaan hu letak geografisnyalah yang melindunginya , kerajaan ini dikelilingi oleh pegunungan tinggi , dan dibatasi oleh sebuah sungai lebar yg beraliran cukup deras. satu satunya jalan masuk ke kerajaan itu adalah melalui sebuah jembatan yg melintas di atas sungai besar.
hal ini tentu saja menyulitkan kerajaan besar manapun yg hendak menyerang kerajaan hu , kerajaan besar dengan bala tentara ribuan tentu akan kerepotan jika harus melintasi sungai lebar tersebut apalagi jika melewati jembatan , sebesar apapun tentaranya pasti akan terpecah dan tercerai berai pada saat menyeberang sungai dan akan menjadi sasaran empuk tentara hu.
Namun ternyata ada saja raja yg nekad mengerahkan pasukannya untuk menyerang kerajaan hu , raja zhou mengerahkan tentaranya besar besaran dengan tujuan untuk menjajah kerajaan hu.
dan memang sesuai dugaan, sebesar apapun tentara yg dikerahkan , saat menyeberang sungai mereka menjadi tercerai berai karena harus berusaha agar tidak hanyut.
panglima perang kerajaan hu yg mengetahui negaranya akan diserang segera menyiapkan pasukannya untuk menghadang pergerakan pasukan zhou.
tapi sang panglima terkejut ketika rajanya memberi perintah, :
“siapkan pasukan , tapi tunggu sampai musuh menyeberang sungai baru kita menyerang…”
“tapi tuanku ……pasukan kita tak akan sanggup menghadapi pasukan zhou , mereka lebih banyak dan berpengalaman , satu satunya kesempatan kita adalah menyerang mereka saat sedang menyeberang sungai……saat itu kekuatan mereka melemah tuanku….” bantah sang panglima.
“DIAM KAU PANGLIMA!!!!!! AKU TAHU JIKA KITA MENYERANG MEREKA SAAT MENYEBERANG SUNGAI MAKA KITA AKAN MENANG , TAPI ITU ADALAH PERBUATAN TIDAK KSATRIA DAN TIDAK JUJUR…..LEBIH BAIK KITA TUNGGU MEREKA MENYEBERANG.”
“tapi baginda…kita tak mungkin menang kalo begitu….”
” WAHAI PANGLIMAKU…DENGARLAH……..AKU LEBIH BAIK KALAH DAN MATI SECARA KESATRIA DARIPADA HARUS MENANG DENGAN MELAWAN MUSUH YANG TIDAK SIAP…!!!!!”
dan memang pada akhirnya kerajaan hu kalah dan menjadi jajahan raja Zhou , smentara raja hu dihukum mati dengan dipenggal kepalanya tapi tetap mempertahankan prinsip kejujuran yang dia yakini.
so guys and gals…….jujur apa bodoh ,………?????

Harga Sebuah Impian

Karier seorang penulis umumnya diawali dari sebuah impian, sebuah fantasi, sebuah tujuan yang terlihat jauh di balik cakrawala.
“Saya ingin jadi penulis novel.” “Saya ingin menerbitkan buku puisi.” “Saya ingin nama saya terpampang di layar sebagai penulis cerita film.”

Karier saya juga diawali dengan sebuah impian. Saya ingin membuat orang tertawa. Saya ingin menulis cerita komedi.
Tetapi setiap penulis juga harus menyadari, bahwa ada harga yang harus dibayar untuk setiap tujuan yang hendak dicapai.
Tiket masuk ke dalam sebuah impian tidak ada yang gratis. Ada riset yang harus dilakukan, harus belajar, berlatih, berlatih, dan berlatih.
Yang paling murah dan biasanya paling cepat, jalan untuk mencapai semua keinginan itu adalah dengan membayar harganya secara penuh.
Lakukan semua pekerjaan dengan sungguh-sungguh!
Saat saya memutuskan untuk menjadi seorang penulis komedi, saya ingin belajar dari seorang yang profesional.
Bob Hope, saya pikir, memiliki bahan-bahan yang berguna dan paling bisa dipelajari untuk tujuan analisis.
Bahan-bahan komedinya yang lucu ada di koran dan murni humor.
Tentu saja, Bob Hope adalah seorang pakar dalam membawakan lawakan yang dibawakan secara langsung, tetapi tetap saja ada humor yang bisa dibaca dan dipelajari.
Komik yang lain, seperti Jerry lewis juga lucu, tetapi lebih kepada kejenakaan untuk menciptakan suasana yang meriah.
Di buku, bahan-bahan itu kurang begitu bermanfaat bagi para pelajar, dibandingkan seperti pada buku-buku komedi Bob Hope.
Jadi saya mempelajari komedi Bob Hope.
Saya merekam monolog-nya di acara televisi dan menyalin kata-katanya.
Saya harus menganalisis bentuk-bentuk lawakan, susunan kata, ritme, pengaturan lelucon di dalam aliran, dan lain-lain.
Kemudian, untuk sementara waktu saya mengesampingkan monolognya.
Dalam beberapa minggu, saya telah memilih topik baru dari koran dan mencoba menulis sebuah humor dengan mempergunakan teknik yang saya pelajari dari monolog Bob Hope yang terbaru.
Dengan mempergunakan teknik ini, Bob Hope dan para penulisnya menjadi mentor saya.
Dan ternyata cara itu membuahkan hasil.
Saya berhasil menjadi penulis komik di koran lokal, kemudian melanjutkan jenjang karier menjadi seorang staf di pertunjukan selingan di televisi.
Bahkan akhirnya menjadi lebih berhasil lagi.
Bob Hope menghubungi saya.
“Saya sudah mendengar mengenai tulisan anda dan berpikir jika anda mau membuatkan beberapa alur cerita untuk saya tampil di Academy Awards.
Tahun ini saya menjadi pembawa acaranya. Saya ingin tahu apakah humor buatan anda bisa membantu saya.”
Ini adalah bagian dari mimpi yang tidak berani saya bayangkan sebelumnya.
Tetapi di sini tidak ada sesuatu yang mustahil.
Saya membuka buku dan memegang pulpen di halaman belakang rumah, menulis beberapa ratus lelucon mengenai kondisi saat ini tentang bioskop, selebritis, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan piala Oscar.
Secara alami, saya menggunakan metoda yang saya pelajari bertahun-tahun dari gaya lawakan Bob Hope.
Bob Hope mempergunakan sepuluh humor yang saya berikan pada casting televisi dan itu membuat saya sangat bangga.
Hari berikutnya dia memanggil saya lagi dan berkata, “Saya suka tulisan-tulisan anda. Kelihatannya anda telah menulis bahan komedi untuk saya sepanjang hidup saya.”
“Benar Pak Hope,” kata saya. “Hanya bapak tidak mengetahuinya.”
Selanjutnya saya menjadi penulis tetap untuk Bob Hope.
* * * * *
Ada dua pelajaran yang berharga dari pengalaman ini, bahwa semua penulis dapat belajar dan memperoleh inspirasi dari :
Pertama yaitu usaha yang harus dilakukan, supaya setiap impian dapat terwujud.
Impian adalah sumber kekuatan, hanya jika impian itu diwujudkan dalam penelitian, pembelajaran dan usaha yang tidak kenal menyerah.
Hal yang kedua adalah: lakukan segala hal yang harus dikerjakan – dan tujuan anda akan bisa diraih.

 
Powered by Blogger